Oleh: Alfina Dwi Aulia Latifa
Di tengah gurun yang panas,
jauh dari hiruk-pikuk kota, terdapat sebuah oasis kecil yang menyimpan
keajaiban. Di sana, tumbuh sebuah tanaman yang hampir tidak ada yang tahu
namanya. Masyarakat setempat menyebutnya “Rose of Jericho”, atau mawar dari Jericho.
Tanaman itu dikenal sebagai simbol ketahanan dan kehidupan yang tak pernah
padam, meski hidupnya penuh dengan tantangan.
Kisah ini bermula dengan
seorang gadis muda bernama Filma. Ia adalah putri dari seorang petani yang
tinggal di sebuah desa terpencil. Sejak kecil, Filma mendengar banyak cerita
tentang “Rose of Jericho” yang tumbuh di oasis terdekat. Konon, tanaman itu
dapat hidup meskipun tampaknya telah mati. Jika daun-daunnya kering dan rapuh,
ia akan tampak layu dan tanpa harapan. Sering di terpa angin dan menggelinding ke
sana-kemari seperti tak berarti. Namun, setelah beberapa waktu, ketika hujan
turun, tanaman itu akan hidup kembali, berbunga dengan indahnya.
Namun, meskipun cerita itu
sangat mengesankan, Filma merasa skeptis. Ia percaya bahwa itu hanya legenda,
sebuah cerita yang diceritakan untuk memberi semangat pada orang-orang yang
lelah dan putus asa. Hidupnya sendiri tidak jauh berbeda dengan tanaman itu.
Keluarga mereka miskin, dan setiap hari mereka harus berjuang melawan kerasnya
kehidupan di desa yang tandus.
Pada suatu hari, setelah
beberapa pekan tanpa hujan, musim kemarau melanda desa mereka. Tanaman-tanaman
di sekitar oasis mulai mengering, termasuk pohon-pohon yang biasa menjadi
sumber kehidupan bagi keluarganya. Ayahnya yang biasanya tangguh tampak kelelahan,
dan ibunya mulai menunjukkan tanda-tanda frustasi. Filma pun merasa putus asa,
karena tak tahu lagi apa yang harus dilakukan untuk membantu keluarganya.
Suatu pagi yang sunyi, saat
Filma sedang duduk di luar rumah, ia memandang jauh ke arah oasis. Tanpa
disadari, ia berjalan menuju tempat itu, terdorong oleh rasa penasaran yang
tiba-tiba muncul dalam dirinya. Ia ingin melihat dengan matanya sendiri, apakah
“Rose of Jericho” benar-benar bisa hidup lagi setelah kering.
Sesampainya di oasis, Filma
tertegun. Di tengah-tengah tanah yang kering, di antara bebatuan dan pasir,
sebuah tanaman kecil tampak mencuat, daunnya tampak rapuh dan kekuningan.
Namun, ada sesuatu yang berbeda pada tanaman itu. Ada harapan yang bersinar di
sana, meskipun segala sesuatunya tampak tak mungkin.
Hari-hari berlalu, dan tak
lama kemudian hujan turun, pertama kali setelah berbulan-bulan kemarau. Tanaman
“Rose of Jericho” yang tadinya tampak mati itu mulai menggeliat, perlahan
membuka kelopaknya yang indah. Filma terharu melihat pemandangan itu, dan ia
mulai menyadari sesuatu yang penting bahwa seperti tanaman itu, hidup mereka
pun memiliki potensi untuk bangkit, tidak peduli seberapa keras pun
tantangannya.
Kembali ke rumah, Filma
membawa beberapa biji dari tanaman “Rose of Jericho”. Ia menanamnya dengan
penuh harapan. Meski awalnya tidak mudah, sedikit demi sedikit, ia melihat
tanaman itu tumbuh. Dan seiring waktu, tanaman tersebut menjadi simbol
kehidupan yang tak pernah padam di tengah kesulitan. Seperti hujan yang datang
setelah kemarau panjang, harapan pun datang, meski terkadang terasa jauh.
Filma kini tahu bahwa
seperti “Rose of Jericho”, meskipun hidup penuh tantangan, kita selalu bisa
bangkit kembali. Kita hanya perlu memiliki keteguhan hati dan keyakinan bahwa
kehidupan meskipun kadang tampak hilang akan selalu menemukan jalannya untuk
kembali bersinar.
Meski terkadang penampakan
dari “Rose of Jericho” mungkin tidak menarik dan terkesan seperti gundukan
rambut nenek, namun jangan salah tumbuhan itu memiliki ability yang
sangat unik, yaitu bisa bangkit dari kematian. Meski terlihat sering
menggelinding terbawa angin tanpa harus tahu ke mana harus bermuara. Hingga akhirnya hanya pasrah dan
sabar menghadirkan situasi yang baru.
Ia bisa bertahan dalam
cuaca yang sangat kering, bahkan hingga berpuluh-puluh tahun. Seperti mempunyai
akal, ia akan mempertahankan biji-bijian dan dalam keadaan tertentu ia akan
melepaskannya, menciptakan kehidupan baru. Mereka akan melakukannya
berulang-ulang kali untuk mempertahankan kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar