Selasa, 23 April 2024

“Lomba Praga Semarakkan Malam Takbiran”

 



Yogyakarta, 9 April 2024 – Ribuan warga Yogyakarta tumpah ruah ke jalanan pada malam takbiran, 1 Syawal 1445 Hijriah, untuk merayakan datangnya Hari Raya Idul Fitri. Takbiran di Yogyakarta tidak hanya diwarnai dengan kumandang takbir tetapi juga dengan tradisi unik “Lomba Praga”. Lomba Praga ini sudah menjadi tradisi tahunan yang selalu dirayakan pada malam takbiran. Di Lapangan Kayunan, Ngaglik, Sleman sendiri menjadi salah satu saksi dari sebuah acara istimewa yang memeriahkan suasana malam takbiran.

Ribuan warga dari berbagai usia dan latar belakang berkumpul di Lapangan Kayunan untuk menyaksikan dan turut serta dalam lomba peragaan takbiran yang diadakan di malam yang penuh berkah ini. Peserta lomba yang terdiri dari kelompok-kelompok pemuda setiap desa, dari satuan Kelurahan Donoharjo, berlomba-lomba menampilkan karya peragaan takbiran yang dipenuhi dengan lampu warna-warni, hiasan yang menarik, berbagai macam replika dan dekorasi lainnya. Kostum yang dikenakkan oleh para peserta juga turut menambah semarak susasana pada malam takbiran.


Sumber: Dokumentasi Pribadi

“Acara ini sungguh menyenangkan dan karna acara ini ada di setiap tahunnya kita semua dari Desa Donoharjo dapat tetap menjalin silahturahmi, Dan dari diadakannya acara ini kita juga dapat melatih imajinasi serta kreativitas kami. Kami juga sangat senang karna dapat ikut berpartisipasi dalam lomba tahun ini dan dapat merayakan bulan ramadhan bersama-sama”. Ujar Salma, salah seorang peserta.

Dengan suka cita dan semangat yang membara, seluruh masyarakat Desa Kelurahan Donoharjo menyambut malam takbiran dengan penuh keceriaan dan kehangatan, menjadikan lomba praga malam takbiran di Lapangan Kayunan sebagai salah satu moment yang tak terlupakan dalam memperingati Hari Raya Idul Fitri. Acara ini juga menjadi bukti nyata dari semangat kebersamaan yang diciptakan. Tahun kedepannya diharapkan kepada panitia penyelenggara dapat terus menggelar acara yang sama pada malam takbiran, untuk tetap menjalin silahturahmi antar desa juga antar masyarakatnya.


Reporter          : Desvana Aulia Dian Safitri

                        : Elisabeth Putri Suleng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjuangan yang Penuh Semangat

                          Oleh: Nana Lestari Di sebuah kota Pasuruan, hiduplah seorang mahasiswi bernama Dira. Dira merupakan anak tunggal y...