Kamis, 28 Juli 2022

Puisi

 

 PUISI


Sepi

Oleh: Alfiah Widyawati


Sore hari duduk menatap langit

Merasakan hati yang terhimpit dengan tuntutan lingkungan yang sempit 

Tak terasa rasa ini semakin sakit

Hari-hariku terasa hampa jika tidak ada yang menyapa

Tak ada yang tanya aku kenapa

Aku mencoba untuk melupa

Merenungkan diri di kegelapan malam

Berusaha menyembuhkan hati yang lebam

Dengan motivasi yang terdalam

Dan semangat yang tak akan padam

Kucoba bertahan untuk keadaan ini

Agar tak selalu terbebani

Terus berusaha di masa kini

Dan selalu mensyukuri hidup ini



Kesehatan Mental Generasi Z

Karya: Stefani Dwi Sulistyo Rini


Kita adalah manusia,

Penuh dengan keterbatasan.

Baik fisik maupun mental,

Semua akan terikat dalam diri kita.

Masalah yang terjadi,

Kadang membuat kita merasa,

Khawatir, sedih, tidak nyaman, kecewa, dan bimbang.

Semua akan bisa dilalui.

Semua masalah,

Membuat kita menjadi lebih dewasa.

Mampu menyelesaikan masalah dengan bijak,

Dan membuat nyaman.

Kita harus melawan itu,

Demi Kesehatan mental.

Segala masalah,

Harus kita hadapi dengan penuh percaya diri.



Bunga

Oleh: Nurul Istiqomah

Diterpa angin kuberpindah

Dihempas badai kuterjatuh

Ayah ibu ku tak tahu

Handai taulan? Dia amnesia

Tuhan, lepas tangan kah Engkau?

Sudahlah, tak perlu mengharap iba

Mental sudah terlanjur sekuat baja

Tumbuh, terinjak, tumbuh lagi, dan terinjak lagi

Mereka tak melihatku

Tumbuh di semak belukar

Aku kuat, aku tak kan lenyap

Selama mentari menyinari dan hujan membasahi

Tak peduli terinjak, diludahi

Aku tetap berdiri

Kini aku telah lahir, dengan bungaku nan suci

Tak lagi terinjak, tak lagi diludahi

Ternyata Tuhan tak lepaskan tangan-Nya

Gempuran rekonstruksi mental

Jadikanku kuat, jadikanku hebat

Semua mata tertuju tanpa cacat


Arab yang Tak Pasti

Karya: Shela Oktaviani

Dikutip oleh : Anis Aprillia


Aku perlahan meninggalkan tawa itu meninggalkan

masa-masa yang fana dan mulai meneicil langkah

menuju dewasa walau ketidakpastian mengikuti


Diiringi takut yang semakin menjadi dengan kaki yang tak beralas ini kuberanikan diri tuk maju, melawan karena

kutahu dewasa tak selalu tentang kebebasan tapi ada

banyak hal yang harus dikorbankan


Terbayang kegagalan dan realita yang tak sesuai ekspektasi

Berharap aku mampu bertahan dan terus bermimpi dengan arah yang tak pasti

Aku mencoba bangkit walau langkah tertatih-tatih berjalan

di atas harapan yakini asa selalu terdepan

Ingin rasanya putar balik dan kembali

Nahas, hanya angan yang tak berwujud namun percayalah, aku

bersyukur dan menikmati masa ini.,.



Kesendirianku Menanti Kebersamaan

Karya : Ayu Wardani

Kini diriku terperangkap di tengah hamparan gunung yg kering

Tak ku temukan udara yg menyejukkan

Melainkan debu yg menyesakkan tenggorokan

Membuatku sesekali harus menelan ludah kepahitan

Karena tak mampu meneriakkan inginku

Aku kembali untuk bertemu harapan

Namun semua terlihat mati ditengah tandusnya harapan

Ku coba mencari dahan peneduh hati yg panas

Namun semua telah lenyap

Terbang menjauh bersama butiran debu amarah

Diriku telah lelah menggali

Namun tetap tak dapat menemukan kisah lalu

Dalam kebersamaan meski hanya secuil

Aku tak ingin itu hilang dari hidupku yg telah hampa

Aku masih menunggu

Entah kapan kebersamaan itu akan datang menemani kesedirianku

Di tengah gersangnya perjalanan hidupku

Ku masih memegang cinta kasih lalu dalam ingatan

Kini ia pun menghilang

Bersama kenyataan pahit pada tiap nafas yg berhembus.


Tekanan Batin

Karya : Ayu Wardani

Kulihat ia termenung disudut tekanan

Tak ada cahaya yg membuat ia merasa hidup

Batinnya memberontak

Namun tubuhnya hanya tertunduk lesu dan kaku

Tetesan air mata kesakitannya tidak mengalir

Semua telah lenyap bersama kusamnya waktu yg ia lewati

Matanya hanya mampu menerawang kosong tanpa arah

Tak ada celah untuk meronta apalagi berlari

Hidup gadis cilik telah retak

Impiannya telah terbuang jauh

Dan tak akan mampu ia gapai kembali


- Coretan Harapan-







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjuangan yang Penuh Semangat

                          Oleh: Nana Lestari Di sebuah kota Pasuruan, hiduplah seorang mahasiswi bernama Dira. Dira merupakan anak tunggal y...