Kamis, 28 Juli 2022

Tips dan Trik

 

 Tips dan Trik


GAGAL HANGOUT? BEGINI 4 TIPS DAN TRIK MENJAGA KESEHATAN UNTUK GENERASI Z

Penulis : Rafinanti

Tak bisa dipungkiri bahwa pandemic Covid-19 di Indonesia belum berakhir. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya segala aktivitas yang mengharuskan berinteraksi secara langsung. Dalam hal ini korbannya ialah Gen Z yang tak bisa me-refresh otak dengan hangout bersama teman-temanya. Meskipun demikian, masih ada jalan tengah yang bisa ditempuh Gen Z agar kesehatan mental mereka tetap terjaga di tengah semua keterbatasan ini. Yuk simak tipsnya berikut ini :

  1. Mendengarkan lagu

Adanya spotify bisa jadi alternatif teman-teman nih sebagai bentuk healing, Lagu memang tak pernah gagal untuk mengotak-atik suasana hati seseorang, ya. Mungkin dari yang awalnya baik-baik saja, lalu mendengarkan lagu galau jadinya ikutan larut dalam kesedihan. Pun sebaliknya, dari yang awalnya bersedih hati bisa berubah menjadi riang.

  1. Menonton film/anime/drakor

Menonton merupakan aktivitas yang bisa dijadikan alternatif untuk pelipur kegabutan, Salah satu tujuan ingin hangout bersama teman ialah bertujuan untuk menghilangkan rasa bosan, ya. Nah, saat pandemi seperti ini kamu bisa mengisi waktu luangmu dengan menonton film yang bergenre favoritmu. Jangan lupa sediakan camilan dan minuman favoritmu sebagai pelengkap menonton film!

  1. Menonton video motivasi hidup

 Selain menonton drama untuk mengisi waktu luang, kamu juga bisa menggunakan waktumu untuk menonton video motivasi hidup, nih. Dengan begitu, bukan hanya rasa bosan yang terobati karena tak bisa hangout, tetapi juga bisa me-refresh otakmu.

  1. Videocall dengan teman

Anak muda memang gemar memiliki banyak teman untuk saling bertukar pikiran atau pun sekadar mencurahkan suasana hati. Meski saat ini tak bisa hangout bersama temanmu yang satu frekuensi itu, kamu masih bisa berkomunikasi dengan mereka melalui video call.


Percayalah, mau offline atau pun online, kalau temanmu itu baik, tentunya vibes seru dan positif akan tetap kamu dapatkan dalam pertemanan kalian.

Itulah gaes, beberapa tips dan trik agar kesehatan mentalmu tetap terjaga, so berikan reward untuk dirimu sendiri, jaga selalu kesehatan mentalmu. Salam sehat.


Self Care ala Gen-Z

Penulis : Laudy Maya Pusparani

  1. Sempatkan Waktu buat Ngelakuin Hobimu

Mungkin para kawan mahasiswa suka menonton serial televisi, main game, bikin kerajinan tangan seperti decoupage atau yang lain, dancing klasik atau kontemporer, karaoke gaya bebas di rumah (semoga dimaafkan oleh tetangga), apapun itu. Selama dilakukan dalam takaran waktu yang tak berlebihan, ngerjain hobi bisa membuatmu rehat sebentar dari kegiatanmu yang padat. Waktu yang disediakan buat hobimu adalah kado terbaik buat diri sendiri, bentuk self love yang layak diacungi 10 jempol dan 12 bintang.

  1. Fokuslah pada dirimu

Pernahkah kamu berniat untuk belajar hal baru, membaca buku baru, atau belajar cara memainkan alat music tertentu? Sekarang lah saatnya untuk melaksanakannya. Fokus pada diri sendiri dan mencari cara untuk memanfaatkan waktu tambahan yang kamu dapatkan adalah cara yang produktif untuk menjaga kesehatanmu.

  1. Menjaga Kesehatan Badan

Tidur cukup, konsumsi makanan sehat, olahraga yang sesuai dengan kapasitas badan, bahkan sekedar pakai sheet mask juga bentuk self love yang luar biasa. Kesehatan fisik sama pentingnya dengan kesehatan mental karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kalau Sobat Pintar masih enggak percaya dengan ungkapan ini, coba saja tidur dua jam saja setiap hari selama seminggu. Lihat dampaknya pada perasaanmu (udah, enggak perlu dicoba, deh).

  1. Healing dengan Relaksasi yang Tepat

Karena uang saku enggak cukup buat relaksasi ke spa mevvah atau semacamnya, healing kita seadanya di rumah adjah. Kalau suka yoga, Sobat Pintar bisa melakukannya di rumah. Kalau punya adik, kasih snack kesukaannya buat pijit- pijit bahumu sebentar, misalnya. Dengan keterbatasan dana, biasanya kita bakal lebih kreatif menemukan cara-cara merawat diri sendiri yang asyik di rumah.

  1. Istirahat yang Cukup

Terdengar cukup sepele, tapi dampaknya cukup luar biasa kalau kamu kurang beristirahat. Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, jangan sampai kamu mudah jatuh sakit karena tingkat imunitasmu yang turun


Cara Menjaga Kesehatan Mental

Oleh: Titania Permata Putri



Generasi Z? Yuk Kenali Diri Sendiri and Always Learn to Improve Yourself

Penulis : Nurafia Muhammad

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center, 70% remaja dari berbagai ras, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan keluarga mengatakan bahwa kecemasan dan depresi adalah masalah yang paling banyak dialami oleh rekan-rekan mereka saat ini. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kita Iebih banyak menghabiskan waktu menjelajahi dunia maya hal ini membuat kita Iebih banyak terpapar dengan Informasi sehingga memngkatkan tingkat overthinking yang Iebih tinggi akhirnya kita lebih suka membandingkan diri kita dengan orang lain. Jika hal itu terus-menerus ter:iadi dan tidak kita cegah maka kita akan mudah cemas, lalu bisa stress dan bahkan berujung depresi.

Dijelaskan bahwa gen Z memiliki karakter yang menggemari teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan budaya, Generasi ini juga terhubung seeara global dan berjejaring di dunia virtual. Meskipun terkenal open minded, namun generasi ini juga diketahui memiliki karakter yang menyukai budaya instan dan kurang peka terhadap esensi privat. Kesehatan adalah isu yang sedang dibicarakan saat ini. Istilah Mental Health adalah Salah Satu kampanye di tengah-tengah pesalnya pcnggunaan teknologi dan informasi hari ini. Ternyata berbagai keadaan cemas, stres bahkan depresi itu disebabkan oleh berbagai faktor. Eaktor tersebut kebanyakan berasal dari lingkungan mereka sendiri, seperti kekerasan. pelecehan, kekhawatiran akan ketidakstabilan keuangan, politik. dan juga media sosial. inilah yang menjadi latar belakang tulisan ini terutama bagi generasi Z mengenai tips dan trik bagaimana meningkatkan diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

  1. Belajar untuk mengenal diri sendiri.

Banyak orang yang tidak mengenal dirinya sendiri hal ini membuat kita seringkali tidak melihat betapa istimewanya diri kita. Akhirnya cenderung untuk membandingkan diri kita dengan orang Iain. Entah itu akademiknya ataupun pencapaian Iainnya.

  1. Selalu merenung dan belajar bersyukur.

Ada banvak dampak positif yang kita dapatkan ketika kita belajar mcrcnung dan bersyukur. Kita bisa meningkatkan kualitas fisik maupun psikis kita. Bayangkan setiap hari kita belajar untuk merenung apa yang terjadi entah itu adalah kejadian yang baik maupun kurang haik. Lalu kita selalu merenung, kita akan belajar bagaimana evaluasi diri kita sendiri atas berbagai penstivva, eapaian ataupun Iainnya. Dan kita lebih banyak bersyukur karena apa yang terjadi. kita akan selalu belajar atas apa yang tcrjadi.

  1. Buat planning untuk meng-upgrade diri kita!

Buatlah jadwal di setiap hari, disesuaikan dengan kebutuhan anda. l.alu bisa juga dilengkapi dengan berbagai kreativitas di jadwal anda, ini akan membuat anda selalu semangat setiap hari. Dan tandai segala sesuatu yang telah anda lakukan entah itu berupa kegiatan seperti belajar, melakukan hobi, atau apapun itu. Jika sudah tercapai jangan lupa buat lagi planning yang baru. Namun jika belum tercapai, cari permasalahan dan temukan solusi atas langkah-langkah yang anda ambil. Dcngan begitu anda sclalu merasa diri anda berharga.

  1. Batasi Penggunaan Media Sosial.

Dalam waktu saat ini dengan menggunakan ponsel yang anda pegang sckarang. anda sudah menerima berbagai iniĆ²rmasi. Cukup dengan membuka salah satu media sosial atau mesin penearian yang anda miliki maka anda sudah tau apa yang terjadi saat ini. Pentingnya membatasi diri dcngan berbagai informasi khususnya media sosial atau bahkan menghapus media sosial yang tidak terlalu penting bagi anda itu jauh lebih baik Jika anda tetap menggunakan media sosial untuk mencari informasi penting untuk meng-upgrade diri anda atau menggunakan media sosial untuk berbisnis maka anda bisa mengatur waktu, kapan anda menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan pelanggan anda atau mencari informasi penting Iainnya dengan begitu anda turut menjaga kesehatan haik itu lisik maupun psikis. Selama puasa media sosial anda bisa menghabiskan waktu dengan melakukan hobi yang anda sukai seperti membaea, menulis, melukis dan Iain-lain.

  1. Jangan lupa beribadah

Manusia senantiasa hanya bisa menjalankan tetapi segala keputusan finalnya hanva Tuhan yang bisa memutuskan apa yang terbaik bagi kita. Untuk itujangan lupa beribadah yah! Agar senantiasa dekat dengan Sang Maha Pencipta.

  1. Tetap berpikir positir diri kamu itu istimewa loh

Yuk jika anda dihadapkan dengan permasalahan, cobalah untuk selalu berpikir positifl Dengan begitu anda bisa kcluar dari pcrmasalahan dengan cepat.

ltulah 6 tips dan trik yang bisa penulis berbagi dengan kalian, semoga kita sama-sarna bisa meningkatkan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih haik setiap harinya. Dan selalu pegang prinsip tetap haus dan lapar akan ilmu.




Tips Agar Tetap Sehat di Masa Pandemi COVID-19

Penulis : Rodrina Septiana


Bagaimana cara menjaga kesehatan kita saat pandemi ? Berikut ini adalah beberapa tips agar tetap sehat di masa pandemi COVID-19,yakni:

  1. Memakai Masker dan Hindari Kerumunan Orang Banyak

Upayakan selalu memakai masker dalam setiap aktifitas. Jika mengetahui ada kerumunan orang banyak, sebaiknya kita menjaga jarak agar tidak terkena virus. Dan jika harus berinteraksi dengan mereka, jangan terlalu dekat. Pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah berada disekitar orang banyak.

  1. Cuci tangan dan memakai hand sanitizer

Menggunakan sabun dan air bersih yang mengalit, gosok tangan hingga timbul busa sabun, bersihkan tangan dan jari sampai bagian bawah kuku. Cuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandidan toilet,setelah bermain dengan binatang, serta sebelum dan sesudah berada di sekitar orang banyak.Tidak hanya itu kita juga bisa memakai Hand Sanitizer saat berada diluar/berpergian.

  1. Gizi Seimbang

Gizi seimbang sangat diperlukan sebelum, selama dan setelah adanya penyakit infeksi termasuk Covid 19. Infeksi menyebabkan tubuh menjadi sakit sehingga membutuhkan tambahan energy dan zat gizi. Oleh karena itu menjaga pola makanan yang sehat sangat penting selama masa pandemic, meskipun tidak ada makanan dan suplemen makanan yang dapat mencegah infeksi covid 19, pola makan dengan gizi seimbang yang tepat dapat meningkatkan system kekebalan tubuh yang baik.

  1. Pola Hidup sehat

  • Perbaiki Waktu Tidur

Tubuh kita tentunya butuh istirahat yang cukup agar badan kembali segar dan bisa menjalankan aktivitas dengan semestinya.Fungsinya ialah sistem kekebalan bekerja sebaik mungkin untuk melawan infeksi, seperti halnya virus corona

  • Berpikir Positif

Berpikir positif dapat membuat hati kita menjadi tentram dan dapat mengalahkan berbagai penyakit termasuk saat kita sedang mengalami tekanan. Dengan mengubah cara berpikir menjadi positif, maka kesehatan mental kita akan menjadi lebih baik.


Puisi

 

 PUISI


Sepi

Oleh: Alfiah Widyawati


Sore hari duduk menatap langit

Merasakan hati yang terhimpit dengan tuntutan lingkungan yang sempit 

Tak terasa rasa ini semakin sakit

Hari-hariku terasa hampa jika tidak ada yang menyapa

Tak ada yang tanya aku kenapa

Aku mencoba untuk melupa

Merenungkan diri di kegelapan malam

Berusaha menyembuhkan hati yang lebam

Dengan motivasi yang terdalam

Dan semangat yang tak akan padam

Kucoba bertahan untuk keadaan ini

Agar tak selalu terbebani

Terus berusaha di masa kini

Dan selalu mensyukuri hidup ini



Kesehatan Mental Generasi Z

Karya: Stefani Dwi Sulistyo Rini


Kita adalah manusia,

Penuh dengan keterbatasan.

Baik fisik maupun mental,

Semua akan terikat dalam diri kita.

Masalah yang terjadi,

Kadang membuat kita merasa,

Khawatir, sedih, tidak nyaman, kecewa, dan bimbang.

Semua akan bisa dilalui.

Semua masalah,

Membuat kita menjadi lebih dewasa.

Mampu menyelesaikan masalah dengan bijak,

Dan membuat nyaman.

Kita harus melawan itu,

Demi Kesehatan mental.

Segala masalah,

Harus kita hadapi dengan penuh percaya diri.



Bunga

Oleh: Nurul Istiqomah

Diterpa angin kuberpindah

Dihempas badai kuterjatuh

Ayah ibu ku tak tahu

Handai taulan? Dia amnesia

Tuhan, lepas tangan kah Engkau?

Sudahlah, tak perlu mengharap iba

Mental sudah terlanjur sekuat baja

Tumbuh, terinjak, tumbuh lagi, dan terinjak lagi

Mereka tak melihatku

Tumbuh di semak belukar

Aku kuat, aku tak kan lenyap

Selama mentari menyinari dan hujan membasahi

Tak peduli terinjak, diludahi

Aku tetap berdiri

Kini aku telah lahir, dengan bungaku nan suci

Tak lagi terinjak, tak lagi diludahi

Ternyata Tuhan tak lepaskan tangan-Nya

Gempuran rekonstruksi mental

Jadikanku kuat, jadikanku hebat

Semua mata tertuju tanpa cacat


Arab yang Tak Pasti

Karya: Shela Oktaviani

Dikutip oleh : Anis Aprillia


Aku perlahan meninggalkan tawa itu meninggalkan

masa-masa yang fana dan mulai meneicil langkah

menuju dewasa walau ketidakpastian mengikuti


Diiringi takut yang semakin menjadi dengan kaki yang tak beralas ini kuberanikan diri tuk maju, melawan karena

kutahu dewasa tak selalu tentang kebebasan tapi ada

banyak hal yang harus dikorbankan


Terbayang kegagalan dan realita yang tak sesuai ekspektasi

Berharap aku mampu bertahan dan terus bermimpi dengan arah yang tak pasti

Aku mencoba bangkit walau langkah tertatih-tatih berjalan

di atas harapan yakini asa selalu terdepan

Ingin rasanya putar balik dan kembali

Nahas, hanya angan yang tak berwujud namun percayalah, aku

bersyukur dan menikmati masa ini.,.



Kesendirianku Menanti Kebersamaan

Karya : Ayu Wardani

Kini diriku terperangkap di tengah hamparan gunung yg kering

Tak ku temukan udara yg menyejukkan

Melainkan debu yg menyesakkan tenggorokan

Membuatku sesekali harus menelan ludah kepahitan

Karena tak mampu meneriakkan inginku

Aku kembali untuk bertemu harapan

Namun semua terlihat mati ditengah tandusnya harapan

Ku coba mencari dahan peneduh hati yg panas

Namun semua telah lenyap

Terbang menjauh bersama butiran debu amarah

Diriku telah lelah menggali

Namun tetap tak dapat menemukan kisah lalu

Dalam kebersamaan meski hanya secuil

Aku tak ingin itu hilang dari hidupku yg telah hampa

Aku masih menunggu

Entah kapan kebersamaan itu akan datang menemani kesedirianku

Di tengah gersangnya perjalanan hidupku

Ku masih memegang cinta kasih lalu dalam ingatan

Kini ia pun menghilang

Bersama kenyataan pahit pada tiap nafas yg berhembus.


Tekanan Batin

Karya : Ayu Wardani

Kulihat ia termenung disudut tekanan

Tak ada cahaya yg membuat ia merasa hidup

Batinnya memberontak

Namun tubuhnya hanya tertunduk lesu dan kaku

Tetesan air mata kesakitannya tidak mengalir

Semua telah lenyap bersama kusamnya waktu yg ia lewati

Matanya hanya mampu menerawang kosong tanpa arah

Tak ada celah untuk meronta apalagi berlari

Hidup gadis cilik telah retak

Impiannya telah terbuang jauh

Dan tak akan mampu ia gapai kembali


- Coretan Harapan-







Kata-kata Mutiara dan Motivasi

 

 Kata-kata Mutiara dan Motivasi


Mutiara Hari ini

Oleh: Rita Purnama Sari Gulo


Kata-kata Mutiara

Oleh: Nasrulia Khasanah

"Jadikan kesehatan mentalmu sebagai prioritas."

"jangan takut untuk mengutamakan kesehatan mentalmu-"

"Kesehatan bukan hanya tentang apa yang kamu makan. Tapi tentang apa yang kamu pikirkan dan rasakan juga."

"Jika kita memiliki keberanian, maka kita dapat membangun mental dan kepercayaan diri menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas diri."

"Keinginan dan mental yang kuat dalam kehidupan merupakan modal dalam mencapai kesuksesan dunia."

“jadikanlah kritikan sebagai pembangun mental dan semangat untuk meraih suatu kemajuan.”

"Mental pemenang harus lebih kuat daripada mental pecundang. Sebab, merendahkan hati tak semudah mengangkat hati yang terjatuh."

"Orang-orang dalam hidupmu harus menjadi sumber untuk mengurangi stres, bukan menyebabkannya."

"Habiskan waktu dengan orang-orang yang baik demi kesehatan mentalmu.”



Motivasi

Oleh: Nevilla Aulia


Senyummu indah. Jiwamu indah. Tidak ada yang salah dengan dirimu. Yang kamu butuhkan hanyalah belajar untuk terus tumbuh di saat tantangan dunia semakin berat. —Indra Sugiarto





Motivasi

Baca ini saat kamu merasa insecure. -Indra Sugiarto (“Teman Berjuang” “Tumbuh dari Luka”, dan “Berlari di Tengah Hujan”

Dikutip Oleh : Novi Listyaningsih


Kamu hebat, kamu selalu memutuskan tetap bangun saat matahari datang. Kembali berdiri dan menjalani hari meskipun tak ada yang menarik hari ini, meskipun hatimu mendadak lumpuh tak merasakan apapun. satu- satunya keyakinanmu adalah “Hidup harus terus berjalan”

Ada singa di dalam tubuhmu. yang siap mengerahkan segala daya dan upaya. Yang siap melawan saat kamu diserang dan dihancurkan. Mungkin kamu belum menemukan singa itu di dalam dirimu sekarang, tapi kamu memilikinya. semanis apapun wajahmu, kamu memilikinya

Mengapa semua diam saat kamu jatuh. Mengapa semua menjauh saat kamu justru butuh dikuatkan. Mengapa hujan tak kunjung turun saat kamu menginginkannya. Ada 1000 pertanyaan yang tak kamu butuhkan jawabannya, tapi justru membebani hatimu. Karena faktanya, kamu tetap bisa berjuang dengan kedua tanganmu itu. Sekalipun kamu merasa sendirian. Ringankan itu

Bayangkan rasa takut yang kamu rasakan seperti cangkang yang menahanmu tumbuh. Saat kamu melepaskan cangkang itu kamu mungkin akan menangis seperti bai yang baru lahir, tapi kamu juga alkan melihat dunia yang baru, yang lebih luas. Jadi lepaskan cangkang itu, lepaskan ketakutan dan keraguan. Berdirilah dan dorong dirimu lebih kuat lagi. Berjalanlah jauh agar semua terasa lebih baik

Jangan menyerah hanya karena kamu merasa tidak cukup. Berhenti sejenak menjadi juri untuk dirimu sendiri. Satu-satunya yang harus kamu lakukan hanyalah terus berjuang. Dan jika memang kenyataannya kamu tidak cukup, maka aku beri tahu satu rahasia kecil untukmu. Bahwa kadang, untuk memenangkan sesuatu, kamu tidak harus cukup, kamu hanya perlu memperjuangkannya

Kamu bisa melakukannya. Kamu akan memenangkannya. Dan jika kamu gagal, jika kamu harus jatuh dan terluka, maka biarkan kamu merasakan jatuh dan terluka. Lalu, kamu akan berjuang lagi, di tempat yang sama ataupun berbeda, terserah kamu. Kamu akan bernafas lagi dan mengumpulkan sisa-sisa energi yang ada. Kamu sekuat itu. Terima fakta bahwa kamu sekuat itu

Ada moment menyebalkan yang akan membuatmu membenci dirimu sendiri.Merasa malu atas pandangan orang lain. Menyesali keberadaanmu di sini. Aku pun pernah merasakan itu. Semua orang pernah merasakan itu. Tahu apa yang kami lakukan? Kamu menelannya. Kami menggenggam tangan kuat-kuat dan bersikeras melawan perasaan itu. Bahwa ini tidak benar. Bahwa ada banyak hal hal baik tentang diriku. Aku tak seharusnya malu atas diriku sendiri. bahwa aku masih bisa tumbuh.


Artikel

 

Artikel

Perlunya Layanan Kesehatan Mental di Kampus

Oleh: Nur Hidayah


Halo Sobat LPM

Pastinya kalian semua sudah tidak asing lagi dengan istilah “bonus demografi”, apasih memangnya bonus demografi itu? Bonus demografi yaitu dimana populasi usia kerja lebih besar dibanding populasi bukan usia kerja, dan ya sobat! Indonesia saat ini sedang mengalami periode tersebut. Mengacu pada hasil diagnosis dan analisis berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2020 yang dirilis oleh Badan Statistik, menunjukkan bahwa pada tahun 2020 mayoritas penduduk Indonesia berasal dari Gen Z sebesar 27,94% sendiri sobat! 

Tapi ngomong-ngomong soal Gen Z, sobat LPM sudah paham belum artinya? Gen Z sendiri merupakan generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai dengan tahun 2012. Maka apabila dilihat dari dunia pendidikan, program sarjana khususnya didominasi oleh Gen Z. Sebagaimana data yang dikemukakan oleh Jaja Suteja (2020) dalam artikelnya yang berjudul Pendidikan Tinggi di Era Generasi Z, bahwa dengan asumsi kuliah di perguruan tinggi selama 4 tahun, bisa dibilang kalau mahasiswa sarjana saat ini didominasi oleh para Generasi Z dengan persentase sebanyak 75%. Dari angka tersebut mempresentasikan bahwa Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk berkembang karena memiliki banyak pemuda sebagai penerus bangsa, menarik bukan sobat?

Apabila kita melihat kehidupan media sosial saat ini, banyak postingan bahwa Gen Z sendiri memiliki kepedulian dan keterbukaan terhadap isu kesehatan mental, ini poin nilai tambah karena isu ini dianggap tak lazim dulunya, sementara kini mulai dinormalisasikan. Sayangnya dibalik kepedulian dan keterbukaan terhadap kesehatan mental, generasi ini banyak yang mengalami kecemasan berlebih, stress, bahkan depresi dibandingkan generasi sebelumnya. Kenapa hal tersebut bisa terjadi sobat? Mari kita lihat, bahwa Gen Z ini lahir dan hidup tumbuh bersamaan dengan kemajuan teknologi, termasuk media sosial yang memungkinkan Gen Z untuk mudah terdistraksi. Selain itu, tekanan hidup dan ekspetasi sosial yang tinggi, serta faktor lingkungan juga memengaruhi kesehatan mental pada Gen Z.

Lalu, apa pengaruhnya di dunia pendidikan? Pada saat ini mahasiswa dituntut untuk mampu bersaing dan memiliki kreativitas yang tinggi. Kondisi ini membuat beberapa dari mereka mengalami gangguan kecemasan dan stress, bahkan kita sering mendengar mahasiswa yang melakukan bunuh diri karena stress kuliah. Badan Pengembangan dan Pengkajian Keilmuan Nasional ILMPI pernah melakukan survei terhadap 4.485 mahasiswa berkaitan dengan permasalahan mental. Hasil survei periode 2019-2020 tersebut menyatakan bahwa perasaan cemas terus menerus menjadi permasalahan mental yang paling banyak dialami oleh mahasiswa, yakni sebanyak 1470 responden. Sementara permasalahan mental yang lain seperti merasa tertekan, merasa tidak berguna, tidak berminat dalam berkegiatan, ataupun mengalami sedih hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kasus seperti hal ini, harusnya membuka pandangan terutama pada lingkungan pendidikan untuk membantu mahasiswa memiliki mental dan kondisi yang baik. Sayangnya layanan kesehatan mental di beberapa lembaga pendidikan di Indonesia belum diberikan. Pendidikan kita seakan masih hanya berpusat pada peningkatan prestasi belajar akademik. Pelayanan di bidang akademik gencar diadakan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Namun, kita melupakan bahwa hakikatnya kewajiban lembaga pendidikan bukan hanya pada peningkatan aspek kognitif, tetapi juga berkewajiban dalam membentuk karakter dan mental pelajar yang baik dan sehat.

Adanya layanan kesehatan mental di lingkungan pendidikan terutama perguruan tinggi merupakan salah satu upaya preventif dalam mengurangi risiko gangguan mental yang dialami oleh mahasiswa, maupun jajaran civitas academica. Terlebih, mahasiswa merupakan agent of change yang memiliki keterlibatan besar terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, ayok sobat! mari kita ciptakan generasi yang memiliki kesehatan mental yang baik sehingga dapat menyadari nilai diri sendiri dan dapat mengembangkannya untuk kemajuan bangsa Indonesia.




Artikel

Oleh : Sunnah Fath Tasbih


Perkembangan zaman yang diiringi dengan gaya hidup masyarakat dipengaruhi oleh globalisasi dan modernisasi. Kedua hal ini telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Tidak hanya dalam bidang ekonomi saja, tetapi juga bidang sosial budaya. Pola pikir masyarakat dalam menjalani kehidupannya juga mengalami perubahan seiring dengan perkembangan tersebut. Globalisasi merupakan kondisi dimana jarak antara negara yang satu dengan negara lain sudah tidak ada batas lagi. Aturan, budaya, norma dan lain sebagainya sudah mulai memudar. Globalisasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan potensi dan kepribadian remaja saat ini.Remaja saat ini dikenal dengan istilah generasi Z. Generasi Z yaitu generasi terkini yang lahir sesudah tahun 1995 dan sampai tahun 2010. Generasi Z lahir dan dibesarkan di era digital, dengan aneka teknologi yang canggih, seperti: laptop, handphone, iPads, dan, internet. Sejak kecil, mereka sudah mengenal dan akrab teknologi.

Salah satu kemajuan teknologi yang paling pesat adalah dalam bidang teknologi informasi (internet) dan komunikasi. Dengan adanya internet, berbagai informasi dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga penyebaran informasi dapat berjalan cepat dan tidak mengenal jarak. Pengguna internet kebanyakan adalah remaja. Remaja adalah usia dimana seseorang ingin mencoba berbagai hal baru. Sehingga segala hal tentang internet dapat menarik perhatian. Dengan ketertarikan yang besar, menyebabkan keinginan untuk mengeksplor diri menjadi besar pula. Keinginan untuk dikenal dan diperhatikan oleh banyak orang melalui internet. Hal ini dapat menimbulkan perilaku-perilaku yang negatif. Misalnya menulis sesuatu yang sebenarnya sangat privasi milik orang lain, mengupload gambar orang lain yang kurang pantas, bahkan bisa pula mengolok-olok teman sendiri dalam sosial media. Padahal, perilaku meledek, menghina, atau memojokkan seseorang di internet termasuk dalam tindakan cyber bullying atau kekerasan dalam dunia maya (internet).

Bullying dapat dilakukan dengan mudah, bahkan terkadang tanpa sadar, apa yang dilakukan termasuk dalam cyber bullying. Cyber bullying atau kekerasan dunia maya lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan kekerasan secara fisik. Korban cyber bullying sering kali depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang. Intimidasi secara fisik atau verbalpun menimbulkan depresi. Namun, korban cyber bullying mengalami tingkat depresi lebih tinggi. Dampak dari cyber bullying untuk para korban tidak berhenti sampai pada tahap depresi saja, melainkan sudah sampai pada tindakan yang lebih ekstrim yaitu bunuh diri. Remaja yang stunting lebih rentan untuk stres dibandingkan yang tidak stunting. Penderita stunting secara signifikan sering merasa kurang bahagia, tertekan dan frustasi. Stunting memiliki asosiasi dengan konsentrasi kortisol yang meningkat. Remaja stunting sering merasa minder, malu, sedih, kesal dan merasa berbeda sendiri dengan orang lain terlebih pada saat mereka berada di lingkungan baru dengan orang yang baru. Mereka sering kali mendapat cemoohan baik dari teman sekelas maupun dari adik kelas, sehingga ada beberapa dari mereka sampai menangis, melamun dan marah akibat dari cemoohan yang mereka terima. Dampak psikologis pada korban bullying yang paling ekstrim diantaranya ketakutan, cemas berlebihan, depresi, bunuh diri dan stres pasca trauma. Salah satu cara mengatasi stres yaitu dengan rehabilitasi. Meskipun rehabilitasi tidak memastikan hilangnya stres pada remaja secara keseluruhan, tetapi rehabilitasi dapat membantu remaja mengatasi stres yang dialami.

Peran dan dukungan keluarga sangat penting dalam mengelola stres yaitu dengan cara menciptakan ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga merupakan kondisi dinamik suatu keluarga yang menjamin keuletan dan ketangguhan, serta mengandung kemampuan fisik material dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri, dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dan meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin. Ketahanan keluarga tidak hanya menjamin kesejahteraan lahir dan batin pada salah satu individu, melainkan seluruh atau masing- masing anggota keluarga. Keluarga harus memiliki kekuatan untuk dapat merubah setiap tekanan -tekanan yang menyebabkan timbulnya stres negatif menjadi stres positif yaitu dengan cara manajemen stres. Ketahanan keluarga berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Keluarga yang tidak berfungsi optimal akan menimbulkan keresahan pada anggota keluarga, yang akhirnya berdampak pada perilaku kurang terpuji. Sebagai contoh, hubungan ayah dan ibu yang tidak harmonis dapat mengakibatkan peran orang tua menjadi tidak optimal. Kondisi ini dapat menyebabkan anak tidak mendapatkan pengasuhan dan berdampak pada kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak. Lebih lanjut, situasi tersebut dapat berakibat pada penyimpangan perilaku anak, anak kurang bahagia, dan konflik dalam keluarga.


Pantun

 PANTUN

Karya : Alfiah Widyawati


Malam hari cahaya redam

Cahaya pagi Sedang menanti

Untuk apa balas dendam

Hanya menambah gelisah hati


Pergi jalan jalan bersama amin

Pulangnya membeli ikan

Jangan Suka merendahkan orang lain

Jika tidak ingin direndahkan


Minggu, 24 Juli 2022

Pembuatan Mading LPM Super Jimo bertema “Kesehatan Mental Generasi Z”

Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Maka dari itu, kita sebagai Lembaga Pers Mahasiswa "Superjimo" mengangkat tema "kesehatan mental generasi z" Karena seperti yang kita ketahui bahwasannya kesehatan mental itu penting di era sekarang ini, terutama bagi generasi z yang ada di kampus STIA "AAN" Yogyakarta.
 

Gen Z merupakan generasi yang terdiri dari anak-anak muda yang lahir antara 1995 hingga 2010. Menurut para peneliti, generasi Z merupakan generasi yang paling tertekan saat ini. Tidak heran, kalau banyak sekali isu kesehatan mental yang menyerang generasi ini.

Menurut Western Governors University, hanya 45% individu gen Z yang mengatakan bahwa kesehatan mental mereka baik atau sangat baik. Angka ini 11% lebih rendah dari generasi sebelumnya, yakni generasi milenium.


Kegiatan pembuatan mading (majalah dinding) ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 pada pukul 09.00-15.30 WIB di ruang diskusi UKM STIA "AAN" Yogyakarta dengan dihadiri oleh 3 orang anggota DPM dan 20 orang anggota LPM. 

Divisi yang membuat proker mading (majalah finding) bertemakan "kesehatan mental generasi Z" tersebut adalah divisi keredaksian dan dibantu oleh divisi divisi lain dari UKM LPM Superjimo. Saat pelaksanaan pun para anggota yang bergabung tampak antisias dan aktif, hal tersebut terlihat dari ide-ide kreatif mereka dalam membuat karya dan dalam penyusunan mading yang tampak menarik untuk dibaca oleh para mahasiswa. 

Untuk karya yang dipasang pada mading terdapat informasi umum, cerpen, puisi, pantun, tips&trik, anekdot, kata-kata mutiara, motivasi, dan juga karikatur.

Reporter : Titania Permata Putri
                  Novariskha Putri Aurelya

Perjuangan yang Penuh Semangat

                          Oleh: Nana Lestari Di sebuah kota Pasuruan, hiduplah seorang mahasiswi bernama Dira. Dira merupakan anak tunggal y...