Selasa, 28 Februari 2023

LPM Super JIMO mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD)

 



STIA “AAN” Yogyakarta menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) dilaksanakan pada (28/02). Kegiatan PJTD dilaksanakan pada pukul 09.00 hingga selesai bertempatkan di kampus STIA “AAN” Yogyakarta. Kegiatan PJTD ini diikuti oleh seluruh anggota aktif LPM Super JIMO, baik secara langsung (offline) maupaun secara online. Kegiatan PJTD dengan narasumber Adil Al Hasan dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan BP Advokasi PPMI Nasional dengan mengusung tema “Bersinergi Membangun Jurnalistik Muda yang Kritis dan Kreatif”.

PJTD yang dilaksanakan bukan hanya berupa pemberian materi saja, melainkan ada kegiatan lain berupa pelatihan menulis berita. Pelatihan menulis berita ini dilakukan saat pemaparan materi yang dilakukan oleh narasumber yang telah selesai. Dalam pelatihan menulis berita anggota LPM Super JIMO tentu juga mengetahui apa saja yang kurang dalam berita yang mereka tulis. Dengan menggunakan Prinsip 5 W + 1 H peserta LPM Super JIMO menuangkan tulisan sesuai dengan kreatifitas mereka. Tentu saja dalam penulisan ini menentukan sudut pandang yaitu satu aspek dari ide yang dianggap paling menarik dan paling penting atau semacam bidikan terhadap suatu persoalan dari satu sudut pandang.

Source: PDD Panitia PJTD

 

R. Nabila juga menyampaikan kesan pada pelaksanaan PJTD kali, "PJTD ini tentu sangat seru, apalagi ini merupakan pertama kali dalam melaksanakan PJTD secara offline dan bertemu dengan anggota baru. Pertama kali juga mendampingi panitia untuk melaksanakan tugas yang sangat patut diapresiasi karena bekerja cepat, meskipun terdapat sedikit kendala namun dapat diback up". 

Terkait materi PJTD sesuai atau tidak dengan kondisi Pers Mahasiswa saat ini R. Nabila menyampaikan " sudah, karena di era sekarang ini Pers harus berani menghadapi represi yang mana kita wajib menyelesaikan dengan metode baik secara langsung maupun mental". Kemudian, harapan untuk anggota LPM setelah mengikuti PJTD "Saya berharap pjtd nantinya sebagai modal awal untuk terjun menjadi jurnalis dalam lingkup kampus, masyarakat hingga pemerintahan. Pjtd ini ditujukan sebagai pengenalan kinerja dan lingkup kerja pers mahasiswa agar melatih dari segi penulisan berita, teknik wawancara hingga mewawancarai narasumber dengan benar. Dan semoga pjtd tahun mendatang lebih baik dari tahun ini" pungkas R. Nabila.

Reporter: Fredita Febri Astutie

                  Esti Aulia Rahmawati 













LPM Super JIMO turut hadir dalam Sekolah Advokasi serta berbagai LPM DK Yogyakarta

 



Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dk Yogyakarta telah menyelenggarakan Sekolah Advokasi, tema yang diangkat yaitu “Jurnalisme Bebas Tanpa Represi”. Tujuan diadakannya kegiatan ini yakni untuk meningkatkan pengetahuan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) serta masyarakat umum mengenai teori dan praktik teknik advokasi isu di Yogyakarta dan apa saja risiko kerja jurnalis dengan praktik pengadvokasian kasus terhadap junalis. Adapun kegiatan ini diselenggarakan (26/02/23) bertempat di Ruang Pertemuan Asrama Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Seturan. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan LPM yang berada di wilayah Yogyakarta. 

Fredita menuturkan rangkaian acara ini dimulai dari pukul 11.00 WIB, dengan beberapa materi yang dibawakan oleh pembicara. “Acaranya dimulai pukul 11.00 WIB, ada beberapa sambutan dari panitia dan pengurus PPMI Dk Yogyakarta selanjutnya acara dibawakan oleh Yogi Zul Fadhli Pendiri Sukarela dengan materi Teknik Pengadvokasian Isu di Yogyakarta. Pendekatan bantuan hukum struktural melalui Advokasi, negara hadir bukan untuk melindungi tapi untuk merepresi jadi negara sebenarnya untuk apa? Adanya relasi yang dibangun negara dengan warga negara dalam hubungan ini ada pihak yang dikuasai yaitu rakyat dimana seluruh kebijakan atau keputusan pemerintah berlandaskan pemerintah”, sedikit penjelasan materi oleh Fredita saat diwawancara (27/02/23).

Source: PDD PPMI

Ditengah materi yang dibawakan oleh narasumber akan diberikan pelatihan untuk peserta yang mengharuskan peserta berpikir kritis dan bekerja sama dengan peserta lain sebagai wujud persaudaraan antar jurnalis. Ada kata motivasi yang dapat dijadikan semangat bagi jurnalis muda saat ini apalagi bagi pemula, “Perbanyaklah relasi melalui kegiatan seperti ini untuk meningkatkan pengetahuan baik ilmu maupun skill praktik sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sosial masyarakat yang banyak problematik, serta menambah relasi yang mana pertemuan dari orang baru mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda”, pungkas Fredita.

Akhir acara ditutup oleh penampilan dari Tanasaghara dan penutupan pada pukul 18.30 WIB. Kesan Fredita sebagai peserta yang mengikuti kegiatan ini, “Sangat berkesan dan luar biasa saya bisa jadi perwakilan untuk mengikuti acara advokasi, tentu nya saya mengapresiasi panitia yang telah mengadakan acara ini serta ilmu yang didapat pun dapat bermanfaat untuk kedepannya”, pungkas Fredita. 

Reporter: Rahmalia Nabila Nuryana 
                  Fredita Febri Astutie 


Perjuangan yang Penuh Semangat

                          Oleh: Nana Lestari Di sebuah kota Pasuruan, hiduplah seorang mahasiswi bernama Dira. Dira merupakan anak tunggal y...