Oleh: Maria Florentina Dhiu
Barangkali
kita hanya setumpuk sampah yang dikerumuni lalat sewaktu dibasahi hujan.
Barangkali
kita hanya sebuah jarum karat yang terperangkap di balik tumpukan jerami.
Barangkali
kita hanya sebatang kayu rapuh termakan waktu setelahnya lenyap tertelan rayap.
Barangkali
kita hanya bebungaan liar yang tumbuh layu di taman sempit tak berpenghuni.
Barangkali
kita hanya sebuah nyala lilin kecil yang diterpa angin dan menjadikannya padam.
Agaknya
yang terjadi adalah yang sudah tertulis demikian rupanya.
Berlakon
gagah menutupi celah dengan tindak, seolah menolak "aku" sebagai
"diriku" pun tak ada gunanya bukan?
Maka
yang seharusnya terjadi adalah mengetahui betul siapa aku tanpa berpura pura
hidup sebagai pribadi lain.
Entah
sebagai intan permata, entah sebagai batu kali, kita adalah sama di atas tanah
dan di bawah langit!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar