Yogyakarta, 8 Mei 2024. Lembaga Pers Mahasiswa
Super JIMO melaksanakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) bertepatan
pada Hari Buruh Nasional, Rabu, 01 Mei 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam
bidang jurnalistik. Kegiatan PJTL ini dihadiri oleh Ketua Waket III Bidang
Kemahasiswaan Ibu RR.E. Anggraeni Eksi Wahyuni, S.IP., M. P.A. dan seluruh
anggota LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) yang aktif dengan jumlah anggota 22 orang
dan 2 anggota berhalangan hadir. PJTL ini merupakan rangkaian kegiatan lanjutan
dari Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) yang sudah terlaksana pada
bulan Februari lalu.
Source: Panitia PJTL |
Kegiatan ini diselenggarakan di kampus STIA “AAN” Yogyakarta tepatnya di ruang 13. Dengan mengusung tema “Membentuk Jurnlistik yang Kritis di Era Perkembangan Teknologi dan Informasi”. Harapan dari ketua panitia, Klaudiana Alfrida Sulastri Putri, “Agar kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang jurnalistik dari materi yang akan disampaikan oleh pemateri”. Panitia mengundang pemateri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk kedua kalinya. Yang pada kesempatan ini dihadiri oleh Kak Aprila Wayar sebagai Koordinator Divisi Gender dan Kelompok Minoritas. Mengenal lebih dalam lagi, Kak Aprila pernah menjadi peneliti dalam Program Penelitian Demokrasi, Power, Welfare and Democracry (PDW) yang dilakukan oleh UGM bersama Olso University pada tahun 2013-2015. Pada tahun 2015 ia merupakah salah satu dari 9 penulis Indonesia yang dinominasikan mengikuti Amsterdam Book Fair Festival. Tahun 2020 menerbitkan dua novel yaitu “Tambo Bunga Pala” dan “Hutan Rahasia”. Sungguh sangat menginspirasi kisah pengalaman Kak Aprila sebagai seorang Jurnalis.
Dalam materi yang disampaikan oleh Kak Aprila
ada poin penting bagi seorang Jurnalis yaitu pentingnya membaca, karena membaca
merupakan sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan tambahan wawasan,
upaya mengasah kekritisan seorang Jurnalis, serta merupakan sumber inspirasi untuk
bahan mencari liputan. Di era perkembangan teknologi dan informasi saat ini,
membawa perubahan besar termasuk dalam hal budaya membaca. Dengan semakin
mudahnya akses ke berbagai informasi melalui internet, media sosial, dan platform
digital lainnya, banyak yang cenderung lebih memilih untuk menghabiskan waktu
dengan menonton video, hal ini menyebabkan penurunan minat terhadap budaya
membaca.
Pada saat sesi tanya jawab mengenai keresahan
masyarakat, mahasiswa lebih tertarik menonton video daripada membaca. Hal
tersebut disampaikan oleh Alfri dan meminta tips kepada Kak Aprila bagaimana
untuk meningkatkan minat baca di era digital saat ini. Kak Aprila menegaskan
“Menonton video tidak bisa menggantikan membaca, dan menjadi seorang jurnalis
itu tidak mudah”. Karena seorang Jurnalis harus mencari fakta untuk membuat
suatu berita yang relevan. Tips dari kak Aprila yaitu mencari jenis buku yang
disukai. Dari hal yang disukai akan menumbuhkan rasa minat untuk membaca.
Meskipun budaya membaca mungkin sedang menurun, upaya menggalakkan kegiatan
membaca tetap penting agar generasi masa depan tetap memiliki keterampilan
literasi yang baik.Source: Panitia PJTL
Reporter: Laisyia Sita Fadiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar