Selasa, 26 November 2024

Perjuangan yang Penuh Semangat

                          Oleh: Nana Lestari


Di sebuah kota Pasuruan, hiduplah seorang mahasiswi bernama Dira. Dira merupakan anak tunggal yang mengambil jurusan Statistika di sebuah universitas. Semangatnya untuk kuliah begitu tinggi, karena ia merasa dirinya merupakan harapan satu-satunya bagi kedua orang tuanya. Dira bercita-cita untuk menjadi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus pengusaha baju. Setiap hari, ia belajar dengan tekun tanpa mengeluh. Ketika merasa lelah, Dira hanya meneteskan air mata di kamarnya, tak ingin orang tuanya tahu bahwa ia merasa capek. Baginya, rasa capek itu tak ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan orang tuanya yang bekerja keras.

Setiap ada lomba atau kegiatan, Dira selalu bersemangat untuk ikut serta. Bagi Dira, menang atau kalah bukanlah yang utama, yang penting ialah berani mencoba. Salah satu langkah terbesar yang diambil Dira ialah mengikuti pemilihan duta kampus. Ia melewati berbagai tahapan seleksi, mulai dari administrasi, tes tulis, wawancara, unjuk bakat, hingga karantina. Semua tahapan dilalui Dira dengan penuh percaya diri dan berusaha memberikan hasil yang terbaik.

Pada hari Senin, 7 Juli 2022, saat grand final pemilihan duta kampus, Dira merasa jantungnya berdebar-debar. Tak lama kemudian, juri mengumumkan namanya sebagai duta kampus terpilih. Dira hampir tidak percaya. Ia tak bisa menahan tangis kebahagiaannya. Perjuangan panjangnya akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Selain penghargaan, Dira juga mendapat hadiah uang yang cukup besar.

Setelah dinobatkan sebagai duta kampus, Dira menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh semangat. Hari-harinya penuh dengan kegiatan sebagai duta kampus dan mengerjakan tugas kuliah. Namun, Dira merasa tidak puas hanya sampai di situ. Ia ingin meraih cita-cita lainnya yaitu menjadi pengusaha baju. Walau masih baru, ia mulai berjualan baju secara online, meski penjualannya masih sedikit namun Dira tetap konsisten untuk melakukannya.

Meski sempat merasa sedih dan kecewa karena penjualan bajunya tidak banyak, Dira tidak menyerah. Ia memahami bahwa berjualan baju bukanlah prioritas utamanya, karena kuliah tetaplah yang utama. Ketika fokus pada skripsi, ia sempat menghentikan sementara usaha bajunya, namun Dira terus berkonsultasi dengan dosen untuk menyelesaikan tugas akhir agar selesai tepat waktu.

Akhirnya, Dira berhasil menyelesaikan skripsi, mengikuti ujian sempro dan melaksanakan sidang.  Pada 7 Oktober 2024, setelah melalui ujian dan sidang, Dira meraih penghargaan Cumlaude sebagai penghargaan atas prestasi akademiknya. Keluarga Dira hadir untuk merayakan pencapaian tersebut, dan mereka juga mengabadikan momen bahagia itu dengan berfoto bersama.

Beberapa hari setelah wisuda, Dira kembali melanjutkan usahanya dalam berjualan baju. Meski usaha sempat terhenti beberapa bulan, Dira kembali bersemangat. Ia mulai membuat konten menarik untuk mempromosikan baju-bajunya dan konsisten mengelola usaha tersebut sambil tetap menjalankan kewajiban sholat lima waktu. Berkat kesabaran dan konsistensinya, usaha baju Dira pun mulai berkembang pesat. Pendapatannya pun meningkat, dan kini ia berhasil mengelola usaha baju, mengisi acara seminar-seminar di kampus dan sambil melamar pekerjaan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dira telah membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan kesabaran, segala cita-cita bisa tercapai.

Sajak Penerimaan

Oleh: Maria Florentina Dhiu

 

Barangkali kita hanya setumpuk sampah yang dikerumuni lalat sewaktu dibasahi hujan.

Barangkali kita hanya sebuah jarum karat yang terperangkap di balik tumpukan jerami.

Barangkali kita hanya sebatang kayu rapuh termakan waktu setelahnya lenyap tertelan rayap.

Barangkali kita hanya bebungaan liar yang tumbuh layu di taman sempit tak berpenghuni.

Barangkali kita hanya sebuah nyala lilin kecil yang diterpa angin dan menjadikannya padam.

 

Agaknya yang terjadi adalah yang sudah tertulis demikian rupanya.

Berlakon gagah menutupi celah dengan tindak, seolah menolak "aku" sebagai "diriku" pun tak ada gunanya bukan?

Maka yang seharusnya terjadi adalah mengetahui betul siapa aku tanpa berpura pura hidup sebagai pribadi lain.

Entah sebagai intan permata, entah sebagai batu kali, kita adalah sama di atas tanah dan di bawah langit!

Perjuangan yang Penuh Semangat

                          Oleh: Nana Lestari Di sebuah kota Pasuruan, hiduplah seorang mahasiswi bernama Dira. Dira merupakan anak tunggal y...