Sabtu, 30 September 2023

“Mendekatkan Teori dengan Praktek STIA AAN YOGYAKARTA Rangkul Study Lapangan”

Sosialisasi Persiapan Study Lapangan STIA AAN: Mahasiswa Semester 5 Bersiap-siap untuk petualangan mendatang pada hari Jumat, 29 September 2023, mahasiswa semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi AAN (STIA AAN) telah mengadakan sebuah acara sosialisasi yang bertujuan untuk membantu mereka mempersiapkan diri untuk kegiatan Study Lapangan yang akan berlangsung pada bulan Februari mendatang.

Sosialisasi ini digelar dengan tujuan utama untuk mencegah mahasiswa terkena "mendadak" saat Study Lapangan dimulai. Acara tersebut dikoordinasi dan diprakarsai oleh ketua angkatan 2021, yaitu Bayu Murti dan Bimo Indhi, yang juga merupakan panitia kegiatan Study Lapangan.

Dalam acara ini, mahasiswa STIA AAN mendapatkan kesempatan langka untuk mendengarkan pandangan dan arahan dari dua tokoh penting, yaitu Bapak Mohammad Kus Yunanto dan Ibu Yennie Dwi Artini. Kedua dosen tersebut memiliki tanggung jawab besar dalam pelaksanaan kegiatan Study Lapangan yang akan datang.

Para mahasiswa mendengarkan dengan antusias, sambil mencatat berbagai petunjuk penting yang diberikan oleh kedua dosen tersebut. Mereka diberikan wawasan tentang persiapan yang perlu dilakukan, termasuk pengaturan akademik dan logistik yang diperlukan.

Semangat dan semakin mendekatnya waktu Study Lapangan membuat suasana sosialisasi menjadi penuh semangat. Mahasiswa STIA AAN siap untuk menghadapi petualangan pendidikan yang menantang di bulan Februari mendatang, berkat persiapan yang matang yang mereka peroleh dari acara ini.


Reporter

- Syilva Hammida

- Laudy Maya Pusparani

- Maria Samantha Deliano

 

Jumat, 29 September 2023

“FKY 2023 Membuka Festival Kembul Mumbul dengan Tema ‘Ketahanan Pangan’ di Kulon Progo”

 



Kamis, 28 September 2023

FKY 2023, yang bertema besar “Ketahanan Pangan,” telah resmi dibuka dan menjadi sorotan utama di Kulon Progo. Festival ini yang berlangsung mulai dari 24 September hingga 15 Oktober 2023, mengusung konsep unik yang sejalan dengan sejarah peradaban Mataram yang patut diteladani pada zaman sekarang.

Yang membuat festival ini begitu istimewa adalah fakta bahwa Kulon Progo sebelumnya mengalami lockdown dan dampak pandemi Corona yang cukup signifikan. Festival Kembul Mumbul ini merupakan yang pertama di daerah ini sejak pandemi, dan masyarakat sangat bersemangat menyambutnya. Sulis Setyawati, seorang pengunjung, menekankan pentingnya melestarikan makanan-makanan tradisional seperti jadah, gebleg, tempe, dan lainnya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kulon Progo. Dia juga menyatakan dukungannya terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.

Source : Syilva Hammida

Selain itu, Angga Pratama, seorang penjual Parfum Batik, menjelaskan bahwa festival ini istimewa karena mempromosikan warisan budaya berupa makanan-makanan tempo dulu yang hampir punah di zaman modern. Festival ini menjadi wadah untuk melestarikan kuliner tradisional yang kaya akan rasa dan sejarah.

Festival Kembul Mumbul FKY 2023 juga berbeda dari tahun sebelumnya dalam hal konsep. Meskipun fokus tetap pada kebudayaan dan seni, festival ini berpindah-pindah lokasi setiap tahunnya. Tahun ini, Kulon Progo menjadi tuan rumah, sementara tahun-tahun sebelumnya berlangsung di Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Hal ini membuat festival semakin merata dan menarik banyak wisatawan dari dalam dan luar kota, bahkan dari luar negeri. Menurut Angga Pratama, ini memberikan semangat baru kepada festival dan menjadikannya lebih meriah.
Sulis Setyawati juga menambahkan bahwa perbedaan lainnya adalah adanya panggung musik yang menghiasi festival ini. 

Source: Fredita Febri Astutie 

Musik menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyemarakkan suasana, menarik lebih banyak pengunjung, dan menciptakan pengalaman yang lebih hidup dan seru.
Melalui Festival Kembul Mumbul FKY 2023, harapannya adalah dapat mengangkat kesadaran generasi muda akan keberagaman makanan tradisional. Dengan cara ini, makanan-makanan khas dan warisan budaya dapat lebih dikenal, dihargai, dan dilestarikan untuk generasi mendatang.




Reporter: 
- Syilva Hammida
- Laudy Maya Pusparani



Perjuangan yang Penuh Semangat

                          Oleh: Nana Lestari Di sebuah kota Pasuruan, hiduplah seorang mahasiswi bernama Dira. Dira merupakan anak tunggal y...