Cerpen
Suara Mahasiswa
Oleh: Novi Listyaningsih
Suasana di Universitas Indonesia begitu semarak ketika pemilihan umum mahasiswa 2024 akan segera dimulai. Semua sudut kampus dipenuhi dengan dekorasi dan poster terkait pemilu. Tidak terkecuali mading besar yang berada di aula utama kampus, menjadi sorotan utama para mahasiswa.
Hari itu, empat mahasiswa, yaitu Novi, Asda, Emma, dan Randi, berkumpul di depan mading yang bertema "Partisipasi Mahasiswa dalam Pemilu 2024." Mereka berempat adalah teman baik sejak semester pertama dan memiliki antusiasme yang tinggi untuk berpartisipasi dalam pemilu mahasiswa kali ini.
Novi, seorang mahasiswa jurusan hukum, menatap poster dengan tajam yang menampilkan hak dan kewajiban mahasiswa dalam pemilu. "Kita sebagai mahasiswa memiliki peran penting dalam menentukan masa depan kampus kita sendiri," ujarnya penuh semangat.
Asda, mahasiswa ilmu politik, menambahkan, "Betul, Nov! Suara mahasiswa adalah suara perubahan. Kita harus menggunakan hak pilih kita dengan bijak untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan berkomitmen untuk mewujudkan perubahan positif di kampus kita."
Emma, si seniman dan mahasiswa seni rupa, dengan lembutnya menyambung, "Tapi bagaimana caranya kita bisa mempengaruhi banyak orang agar ikut berpartisipasi dalam pemilu?"
Randi, mahasiswa komunikasi, tersenyum cerah, "Mari kita gunakan kreativitas kita untuk menginspirasi mahasiswa lainnya! Kita bisa membuat kampanye yang menarik dan informatif untuk membangkitkan antusiasme mereka. Ayo, kita ciptakan poster dan pamflet yang menarik!"
Dengan semangat, keempat mahasiswa tersebut mulai bekerja sama untuk menciptakan kampanye kreatif. Novi merumuskan pesan-pesan yang kuat dan inspiratif tentang pentingnya pemilu mahasiswa. Asda menambahkan data dan fakta yang mendukung argumen tersebut. Emma menggunakan bakat seninya untuk menggambar gambar-gambar yang menarik dan berwarna. Sementara itu, Randi mengatur desain dan tata letak agar pesan yang disampaikan terlihat jelas dan menarik.
Setelah beberapa hari kerja keras, akhirnya kampanye mereka selesai. Poster-poster cerdas dan pamflet-pamflet menarik terpampang dengan indah di mading kampus. Mahasiswa lain yang melihatnya terkesan dengan kreativitas dan semangat dari empat mahasiswa tersebut.
Pada hari pemungutan suara, mereka berempat menjadi relawan dan membantu mengorganisir proses pemilu. Mereka menjaga keamanan dan membantu mahasiswa lainnya dalam hal teknis pemilihan.
Ketika hasil pemilu diumumkan, keempat mahasiswa itu berkumpul lagi di depan mading besar. Mereka merasa bahagia dan bangga dengan tingkat partisipasi mahasiswa yang tinggi. Banyak mahasiswa baru yang ikut memberikan suara untuk pertama kalinya, termasuk mereka yang sebelumnya kurang tertarik dengan proses pemilu.
"Kita telah membuat perbedaan!" kata Randi dengan bangga.
Asda menambahkan, "Benar, suara mahasiswa memang memiliki kekuatan besar. Sekarang, mari kita lanjutkan semangat ini untuk terus berpartisipasi dalam kehidupan kampus dan mewujudkan perubahan positif!"
Emma tersenyum lembut, "Kita telah menunjukkan betapa kreativitas dan semangat mahasiswa bisa menggerakkan banyak orang. Ini baru awal, mari kita terus berjuang bersama!"
Novi berjanji, "Tentu, kami yakin akan ada banyak tantangan di depan, tapi bersama-sama kita bisa mengatasi semuanya. Mari kita terus berkolaborasi dan memberikan dampak positif bagi kampus kita!"
Mading dengan tema "Partisipasi Mahasiswa dalam Pemilu 2024" telah menyimpan banyak cerita inspiratif dari empat mahasiswa ini. Semangat dan kreativitas mereka telah membawa perubahan positif, dan kini semakin banyak mahasiswa yang menyadari pentingnya suara mereka dalam menentukan masa depan kampus. Bersama-sama, mereka berkomitmen untuk terus aktif dan berpartisipasi dalam proses demokrasi kampus, menjadi agen perubahan bagi institusi mereka.
Cerpen
Oleh: Fredita Febri Astutie
Pada suatu hari di tahun 2024, ketika semangat pemilihan umum sedang membara, ada sekelompok mahasiswa yang berkumpul di kampus mereka. Mereka tidak hanya berdiskusi tentang mata kuliah dan tugas, tetapi juga mengobrol tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu.
Salah satu mahasiswa, namanya Maya, dengan semangat berkata, "Saya rasa penting bagi kita sebagai generasi muda untuk ikut serta dalam pemilu ini. Dengan memberikan suara kita, kita dapat membantu membentuk masa depan negara kita."
Setuju dengan perkataan Maya, teman-temannya bergabung dalam diskusi. Mereka saling berbagi alasan mereka yang beragam. Ada yang mengatakan bahwa mereka ingin melihat perubahan positif dalam kebijakan pendidikan, sementara yang lain ingin memastikan perlindungan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Kemudian, satu mahasiswa laki-laki bernama Dito berkomentar dengan penuh semangat, "Saya percaya bahwa partisipasi kami sebagai mahasiswa dapat memberikan suara kuat kepada calon pemimpin yang benar-benar peduli pada isu-isu yang kami nilai penting. Kita harus berani mengungkapkan pendapat kita melalui hak suara kita!"
Melihat semangat mereka, seorang dosen yang melewati ruangan tersebut bergabung dalam diskusi. Ia memberikan dorongan kepada para mahasiswa, "Kalian adalah harapan dan kekuatan negara ini. Dengan mengambil bagian dalam pemilu, kalian mendapat kesempatan untuk membawa perubahan positif dan membentuk masa depan yang lebih baik."
Dengan semangat yang terbakar, para mahasiswa setuju untuk saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu. Mereka berjanji untuk memanfaatkan media sosial dan kampanye kampus untuk mengajak rekan-rekan sekelas mereka dan mahasiswa lainnya untuk ikut serta dalam pemilu.
Ketika hari pemilihan tiba, kelompok mahasiswa tersebut datang bersama-sama ke tempat pemungutan suara. Mereka tersenyum dan merasa bangga menjadi bagian dari proses demokrasi yang sedang berlangsung. Meskipun hanya satu suara, mereka tahu bahwa setiap suara memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.
Di akhir cerita, partisipasi aktif mahasiswa dalam pemilu 2024 berhasil mencatat tingkat partisipasi yang tinggi di kalangan generasi muda. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berkontribusi dalam menentukan arah negara dengan suara mereka, membuktikan bahwa mereka adalah agen perubahan yang berpengaruh.